| 
  • If you are citizen of an European Union member nation, you may not use this service unless you are at least 16 years old.

  • You already know Dokkio is an AI-powered assistant to organize & manage your digital files & messages. Very soon, Dokkio will support Outlook as well as One Drive. Check it out today!

View
 

FrontPage

Page history last edited by disepatu 7 years, 5 months ago

Sepatu

Alas kaki atau kasut yaitu product seperti sepatu serta sandal yang digunakan membuat perlindungan kaki terlebih sisi telapak kaki. Alas kaki membuat perlindungan kaki supaya tak cedera dari keadaan lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, hawa panas, ataupun dingin. Alas kaki bikin kaki tetaplah bersih, membuat perlindungan dari cedera pada saat bekerja, serta sebagai style baju.

Sepatu di buat oleh pengrajin sepatu atau tukang sepatu, sedang pakar melakukan perbaikan sepatu dimaksud tukang sol sepatu. Beberapa bahan untuk alas kaki salah satunya yaitu kayu, plastik, karet, kulit, tekstil, serta serat tanaman. Alas kaki seperti sepasang sandal dapat di buat pengrajin cuma dengan memakai perlengkapan simpel seperti pisau, jarum, serta benang. Disamping itu, sepatu berolahraga di buat di pabrik sepatu dengan pertolongan mesin-mesin.

Sebelumnya menggunakan alas kaki, orang kerap kenakan kaus kaki atau stoking supaya kaki tambah nyaman serta tak lecet. Diluar itu, kaus kaki berperan sebagai penyerap keringat serta kelembaban hingga kaki lebih bersih serta higienis. Dalam kebudayaan Barat, orang bisa tak melepas alas kaki pada saat ada didalam tempat tinggal, hingga berkembang perlengkapan rumah tangga seperti kursi. Demikian sebaliknya dalam kebudayaan Asia Timur, alas kaki dilepaskan pada saat ada didalam tempat tinggal.

 

Sejarah Sepatu

Dari lukisan Mesir Kuno di Thebes, Mesir di ketahui kalau orang Mesir telah kenakan alas kaki sekitaran era ke-15 SM. Dalam lukisan digambarkan pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seseorang pengrajin repot bekerja bikin sandal, sedang seseorang lagi tengah menjahit sepatu. Sandal di buat dari beberapa bahan seperti kain, daun palem, papirus, kulit, atau bahan sama yang dianyam.

Untuk orang Yunani serta Romawi kuno, alas kaki adalah satu diantara style baju yang menawan. Sandal yang dimaksud baxa atau baxea di buat dari anyaman daun palem. Penggunanya yaitu kelompok bawah seperti filsuf serta pendeta. Apuleius menulis kalau pendeta muda menggunakan sandal dari daun palem seperti yang dipakai orang Mesir. Pengrajin sandal dimaksud baxearii atau solearii. Alas kaki enteng yang digunakan didalam tempat tinggal dimaksud solea, sedang sepatu (calceus) digunakan diluar tempat tinggal. Alas kaki yang menutupi sisi atas kaki dimaksud soccus, serta dipakai didalam tempat tinggal seperti slipper (selop) dalam kebudayaan Barat. Sepatu bot bertali yang memerlihatkan semua jemari kaki dimaksud cothurnus. Sisi alas (sol) cothurnus kerap di buat tidak tipis dengan sisipan gabus. Penggunanya yaitu penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, serta bangsawan yang menginginkan terlihat lebih tinggi serta gagah.

Prajurit Romawi kenakan sandal bertali dengan jari-jari yang terbuka. Apabila mereka berperang di lokasi perbukitan, sisi bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk serta warna sepatu bot tunjukkan jabatan serta pekerjaan. Senator Romawi kenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bln. sabit berwarna emas atau perak dibagian atas sepatu. Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata serta emas. Kaisar Aurelian melarang lelaki kenakan sepatu berwarna merah, kuning, putih, atau hijau lantaran beberapa warna itu yang dikhususkan untuk wanita. Disamping itu, Kaisar Heliogabalus melarang wanita hiasi sepatu dengan emas serta permata.

Sepatu kelompok bangsawan Eropa pada era ke-12 dipenuhi dengan beragam hiasan elegan. Sepatu bot Henry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Dari makam Henry VI dari Sicilia yang meninggal dunia th. 1197 diketemukan sepatu dengan sisi atas dari kain emas berhias mutiara. Sisi sol di buat dari gabus berlapis kain emas. Sepatu menutupi sampai sisi pergelangan kaki, serta dikencangkan dengan kancing kecil. Permaisuri Constance yang meninggal dunia th. 1198 kenakan sepatu dari kain emas berhiaskan permata, dengan ingincang berbentuk sabuk kulit yang diikat dengan tali.

Comments (0)

You don't have permission to comment on this page.